MATAHARI Kehidupan

MATAHARI Kehidupan
Monumen Matahari Terbit,-telah mengingatkan kita akan pandangan dan masa depan yang lebih baik. Mari kita sambut lembaran hidup dengan dihiasi oleh mutiara keimanan dan kemanusiaan.

Selasa, 13 September 2011

TENGGER, SUKU dan BUDAYA

BUDAYA SUKU TENGGER SEJARAH Menurut mitos atau legenda yang berkembang di masyarakat suku Tengger, mereka berasal dari keturunan Roro Anteng yang merupakan putri dari Raja Brawijaya dengan Joko Seger putra seorang Brahmana. Nama suku Tengger diambil dari akhiran nama kedua pasang suami istri itu yaitu, “Teng” dari Roro Anteng dan “Ger” dari Joko Seger. Legenda tentang Roro Anteng dan Joko Seger yang berjanji pada Dewa untuk menyerahkan putra bungsu mereka, Raden Kusuma merupakan awal mula terjadinya upacara Kasodo di Tengger. Menurut beberapa ahli sejarah, suku Tengger merupakan penduduk asli orang Jawa yang pada saat itu hidup pada masa kejayaan Majapahit. Saat masuknya Islam di Indonesia (pulau Jawa) saat itu terjadi persinggungan antara Islam dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa, salah satunya adalah Majapahit yang merasa terdesak dengan kedatangan pengaruh Islam, kemudian melarikan diri ke wilayah Bali dan pedalaman di sekitar Gunung Bromo dan Semeru. Mereka yang berdiam di sekitar pedalaman Gunung Bromo ini kemudian mendirikan kampung yang namanya diambil dari akhiran nama pemimpin mereka yaitu Roro Anteng dan Joko Seger. DESKRIPSI LOKASI Suku bangsa Tengger berdiam disekitar kawasan di pedalaman gunung Bromo yang terletak di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan persebaran bahasa dan pola kehidupan sosial masyarakat, daerah persebaran suku Tengger adalah disekitar Probolinggo, Lumajang, (Ranupane kecamatan Senduro), Malang (desa Ngadas kecamatan Poncokusumo), dan Pasuruan. Sementara pusat kebudayaan aslinya adalah di sekitar pedalaman kaki gunung Bromo. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN 1. BAHASA Bahasa yang berkembang di masyarakat suku Tengger adalah bahasa Jawa Tengger yaitu bahasa Jawi kuno yang diyakini sebagai dialek asli orang-orang Majapahit. Bahasa yang digunakan dalam kitab-kitab mantra pun menggunakan tulisan Jawa Kawi. Suku Tengger merupakan salah satu sub kelompok orang Jawa yang mengembangkan variasai budaya yang khas. Kekhasan ini bisa dilihat dari bahasanya, dimana mereka menggunakan bahasa Jawa dialek tengger, tanpa tingkatan bahasa sebagaimana yang ada pada tingkatan bahasa dalam bahasa Jawa pada umumnya. 2. PENGETAHUAN Pendidikan pada masyarakat Tengger sudah mulai terlihat dan maju dengan dibangunnya sekolah-sekolah, baik tingkat dasar maupun menengah disekitar kawasan Tengger. Sumber pengetahuan lain adalah mengenai penggunaan mantra-mantra tertentu oleh masyarakat Tengger. 3. TEKNOLOGI Dalam kehidupan suku Tengger, sudah mengalami teknologi komunikasi yang dibawa oleh wisatawan-wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga cenderung menimbulkan perubahan kebudayaan. Suku Tengger tidak seperti suku-suku lain karena masyarakat Tengger tidak memiliki istana, pustaka, maupun kekayaan seni budaya tradisional. Tetapi suku Tengger sendiri juga memiliki beberapa obyek penting yaitu lonceng perungggu dan sebuah padasan di lereng bagian utara Tengger yang telah menjadi puing. 4. RELIGI Mayoritas masyarakat Tengger memeluk agama Hindu, namun agama Hindu yang dianut berbeda dengan agama Hindu di Bali, yaitu Hindu Dharma. Hindu yang berkembang di masyarakat Tengger adalah Hindu Mahayana. Selain agama Hindu, agama laiin yang dipeluk adalah agama Islam, Protestan, Kristen, dll. Berdasarkan ajaran agama Hindu yang dianut, setiap tahun mereka melakukan upacara Kasono. Selain Kasodo, upacara lain yaitu upacara Karo, Kapat, Kapitu, Kawulo, Kasanga. Sesaji dan mantra amat kental pengaruhnya dalam masyarakat suku Tengger. Masyarakat Tengger percaya bahwa mantra-mantra yang mereka pergunakan adalah mantra-mantra putih bukan mantra hitam yang sifatnya merugikan. 5. ORGANISASI SOSIAL PERKAWINAN. Sebelum ada Undang-Undang perkawinan banyak anak-anak suku Tengger yang kawin dalam usia belia, misalnya pada usia 10-14 tahun. Namun, pada masa sekarang hal tersebut sudah banyak berkurang dan pola perkawinannya endogami. Adat perkawinan yang diterapkan oleh siuku Tengger tidak berbeda jauh dengan adat perkawinan orang Jawa hanya saja yang bertindak sebagai penghulu dan wali keluarga adalah dukun Pandita. Adat menetap setelah menikah adalah neolokal, yaitu pasangan suami-istri bertempat tinggal di lingkungan yang baru. Untuk sementara pasangan pengantin berdiam terlebih dahulu dilingkungan kerabat istri. SISTEM KEKERABATAN. Seperti orang Jawa lainnya, orang Tengger menarik garis keturunan berdasarkan prinsip bilateral yaitu garis keturunan pihak ayah dan ibu. Kelompok kekerabatan yang terkecil adalah keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. SISTEM KEMASYARAKATAN. Masyarakat suku Tengger terdiri atas kelompok-kelompok desa yang masing-masing kelompok tersebut dipimpin oleh tetua. Dan seluruh perkampungan ini dipimpin oleh seorang kepala adat. Masyarakat suku Tengger amat percaya dan menghormati dukun di wilayah mereka dibandingkan pejabat administratif karena dukun sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Tengger. Masyarakat Tengger mengangkat masyarakat lain dari luar masyarakat Tengger sebagai warga kehormatan dan tidak semuanya bisa menjadi warga kehormatan di masyarakat Tengger. Masyarakat muslim Tengger biasanya tinggal di desa-desa yang agak bawah sedangkan Hindu Tengger tinggal didesa-desa yang ada di atasnya. 6. MATA PENCAHARIAN Pada masa kini masyarakat Tengger umumnya hidup sebagai petani di ladang. Prinsip mereka adalah tidak mau menjual tanah (ladang) mereka pada orang lain. Macam hasil pertaniannya adalah kentang, kubis, wortel, tembakau, dan jagung. Jagung adalah makanan pokok suku Tengger. Selain bertani, ada sebagian masyarakat Tengger yang berprofesi menjadi pemandu wisatawan di Bromo. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan kuda yang mereka miliki untuk disewakan kepada wisatawan. 7. KESENIAN Tarian khas suku Tengger adalah tari sodoran yang ditampilkan pada perayaan Karo dan Kasodo. Dari segi kebudayaan, masyarakat Tengger banyak terpengaruh dengan budaya pertanian dan pegunungan yang kental meskipun sebagian besar budaya mereka serupa dengan masyarakat Jawa umumnya, namun ada pantangan untuk memainkan wayang kulit. NILAI-NILAI BUDAYA Orang Tengger sangat dihormati oleh masyarakat Tengger karena mereka selalu hidup rukun, sederahana, dan jujur serta cinta damai. Orang Tenggr suka bekerja keras, ramah, dan takut berbuat jahat seperti mencuri karena mereka dibayangi adanya hukum karma apabila mencuri barang orang lain maka akan datang balasan yaitu hartanya akan hilang lebih banyak lagi. Orang Tengger dangat menghormati Dukun dan Tetua adat mereka. ASPEK PEMBANGUNAN Aspek pembangunan yang terlihat adalah pada sektor pariwisata misalnya dengan pembangunan-pembanguna akses-akses menuju gunung Bromo agar lebih mudah dijangkau oleh wisatawan. Desa Tosari merupakan salah satu pintu gerbang daerah Tengger, desa ini memanjang dari utara sampai selatan. Di tengah desa itu terdapat pasar dan tempat-tempat ibadah seperti masjid bagi umat Islam dan pura bagi umat Hindu. Selain itu terdapat pula kantor kelurahan, kantor kecamatan, dan koramil, kantor PKK, sekolah dasar, madrasah, taman-kanak-kanak, pos kesehatan, dan taman gizi serta puskesmas. Jadi desa-desa yang ada di wilayah Tengger sudah cukup maju. Diposkan oleh budayanusantara di 06:50

Kamis, 08 September 2011

Keluarga

20 Agustus 2002, itulah awal kami di ikat, oleh niat ibadah nikah yang sama. ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA. SEMOGA ALLOH MERIDLOI KAMI UNTUK BISA BERJUANG DI JALAN MU YA ALLOH.!

Jumat, 29 April 2011

MUSUH KITA ; HAWA NAFSU

HAWA NAFSU

Syekh Qosim Al Halabi, menerangkan dalam kitabnya yang berjudul "Sirrus Suluk" mengatakan, bahwa nafsu itu terbagi menjadi tujuh bagian. Setiap nafsu mempunyai perjalanan, mempunyai alam, mempunyai tempat, mempunyai kelakuan, mempunyai wirid, dan mempunyai tujuan. Adapun tujuh macam nafsu tersebut adalah :

1 Nafsu Ammarah

Nafsu ini sangat condong pada kejahatan. Alamnya adalah alam kebendaan, merasa mampu mengatur gerak lahir saja dengan tidak ada sangsi apa-apa kecuali sangsi yang bersifat lahiriah. Ia senantiasa memandang bagian luar saja, ia bersifat jahil, kikir, takabbur, loba, gemar berkata-kata yang tidak bermanfaat, pemarah, suka makan, dengki, lupa diri, buruk perangai, suka menyakiti manusia dan lain-lain.

Untuk mengobati nafsu ammarah, hendak didawamkan berzikir LA ILAAHA ILLALLAH sebanyak-banyaknya. Zikir itu ibarat senjata yang tajam yang berguna untuk memerangi amarah. Apabila amarahnya sudah bisa diperangi sampailah pada tingkatan nafsu yang kedua, yaitu :

2. Nafsu Lau-Wamah

Nafsu ini setengah jahat. Alamnya adalah alam barzah, yakni alam kubur. Ia ingat akan adanya mati, kelakuannya kadang-kadang rindu kepada Allah, rindu kepada ibadat, menjaga hatinya dari kejahatan. Ia kadang-kadang menyesal terhadap kesalahannya, tetapi masih saja bersifat ujub, riya', banyak fikir, dan senang merintangi manusia yang akan berbuat baik. Ia senang namanya terkenal dimana-mana, dan senang menjadi pemimpin orang banyak. Namun sebaliknya ia tidak ketinggalan untuk bersedekah, puasa, shalat, tetapi ibadahnya masih bercampur dengan syirik khafi, yaitu syirik yang tersembunyi.

Untuk mengobati nafsu lau-wamah adalah dengan memperbanyak zikir ALLAH, ALLAH, ALLAH dengan disertai taubat, sehingga nafsu ini akan hilang dan berubah menjadi nafsu pada tingkatan yang ketiga, yaitu :

3. Nafsu Mulhimah

Nafsu ini adalah nafsu yang lebih baik dari nafsu ammarah, dan nafsu lau-wamah, karena kebaikannya lebih banyak daripada kejahatan. Dalam perjalanannya menuju Allah swt, ia sudah dapat disebut salikin. Ia mulai mendapat hakikat iman. Tasdiq hatinya mulai berjalan dengan syuhud kepada Allah dan mulai menjalankan fana' pada Allah, dan menjalankan sifat kehambaan, yaitu merasa la hawla wala quwata illa billah (tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah). Tempat nafsu ini ada dalam ruh. Kelakuannya sangat asyik kepada Allah, sedangkan wiridnya makrifat kepada Allah, bersifat murah hati, qona'ah, tawadhuk, sabar, sanggup menanggung sakit, memaafkan kesalahan orang lain, berbuat amal saleh, dan dapat menjalankan fana' pada Allah, dan nyata kebesaran Allah pada segala perbuatannya. Nafsu ini hendaklah membanyakkan zikir HU-HU-HU menuju zat Allah, sehingga ia naik kepada tingkatan nafsu yang keempat, yaitu :

bersambung »

LOGO SMKN 1 KEMLAGI MOJOKERTO JAWA TIMUR



ARTI LOGO SMKN 1 KEMLAGI MOJOKERTO
1. BINTANG SEGI LIMA
Bintang segi lima sebagai dasar lambang: melambangkan SMKN 1 Kemlagi Mojokerto menjunjung tinggi keimanan terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa, yang nantinya dapat menjadikan diri kita dapat menjadi orang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena hidup tanpa Ketuhanan adalah fatamorgana.
Bintang segi lima yang berada disebelah kanan dan kiri. Bila disebelah kanan bermakna nilai Ketuhanan itu dapat diperuntukkan untuk orang-orang di SMKN 1 Kemlagi Mojokerto yang berbuat kebaikan, supaya kebaikannya semakin bertambah kuat dan semakin meningkat amal sholehnya. Bila bintang segi lima disebelah kiri bermaksud nilai Ketuhanan yang ada dapat digunakan untuk mengajak orang-orang yang merugi menjadi lebih beruntung.
Bintang segi lima berjumlah tiga diatas menara, mewakili bintang-bintang di langit. Dengan maksud bahwa dengan bersama di SMKN 1 Kemlagi akan dapat mewujudkan cita-cita kita setinggi bintang di langit, agar tidak mudah dipetik dan diganggu orang lain.

2. ANTENA atau TOWER
Melambangkan SMKN 1 Kemlagi Mojokerto, siap menyambungkan diri dengan dunia
luar, khususnya bidang teknologi dan informatika melalui ilmu komputer maupun
ilmu tentang software-software dalam dunia komputer jaringan maupun multimedia.

3. GAPURA
Merupakan karya gambar pada teknik gambar bangunan, baik secara manual atau
autocad, serta dilengkapi ilmu RAB dan RKS. Yang akan menjadikan lulusan
SMKN 1 Kemlagi yang ahli, siap berkarya di dunia pembangunan dalam segala
konsep penerapan berbagai bidang kehidupan. (Gapura juga bisa bermakna Al
Ghoffaaru; sifat Asma’ul husna Alloh Maha Pengampun. Berharap bisa menyiapkan
manusia yang selalu memohon ampunan atas segala dosa/kesalahan sehingga
menjadi manusia ahli taubat.)

4. BUKU atau SUMBER BACAAN
Menyimbolkan gudang ilmu yang tertuang dalam bentuk tulisan. Hal ini di SMKN 1
Kemlagi bisa dihubungkan sebagai sumber ilmu, diantaranya ilmu pembukuan
akuntasi yang selalu kita butuhkan untuk kebutuhan pribadi, keluarga,
organisasi, perusahaan atau instansi apapun. Agar usaha kita bisa menghasilkan
keuntungan yang semakin besar dan berkembang terus.

5. LINGKARAN atau BULATAN HITAM
Lingkaran melambangkan dunia, dalam dunia inilah kita berkesempatan untuk bisa
mendapatkan kebahagiaan hidup, baik saat ini sampai dengan di akherat. “
Mewujudkan impian memang tak semudah membalik telapak tangan, tapi dunia
menjanjikan segalanya. Tergantung bagaimana kita menyiasatinya.” Bersama SMKN 1
Kemlagi kita wujudkan impian hidup bahagia di dunia sampai dengan akherat.

6. BULATAN KUNING BERGERIGI
Bulatan kuning bergerigi laksana matahari yang memancarkan sinar penuh kekuatan
daya dan energi. Kita semua telah tahu jasa besar matahari bagi kehidupan. SMKN
1 Kemlagi siap menjadi matahari penerang kepada siswa-siswinya, alumninya,
masyarakat disekitarnya. Agar dapat membuka mata kesadaran kita “melek” ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang nantinya bisa
membuat diri kita semakin bisa bermanfaat bagi orang lain.

7. RUMAH
Rumah melambangkan simbol perlindungan, melindungi dari angin, panas, hujan,
binatang ataupun musuh. Di SMKN 1 Kemlagi kami ciptakan kekuatan perlindungan
bagi seluruh siswa-siswi, agar bisa aman dari bahaya kehidupan, sehingga muncul
rasa percaya diri untuk menghadapi tantangan kehidupan, yang akhirnya mendapat
keselamatan.

Jumat, 04 Maret 2011

Dari Sahabat Kita

BAGAIMANA-BAGAIMANA SAJAK KU..?
bagaimana menyumpal

mulut anjing

sedang jiwaku cing



bagaimana menambat kuda

liar dan binal

sedang hatiku dis



bagaimana memberangus

tikus tikus

sedang nyaliku rus



bagaimana menghalau

serigala

sedang tekatku rang



bagaimana bagaimana Tuhan

menerimaku

sedang dzikirku lit



bagaimana bagaimana cinta

dapat kutangkap

sedang tobatku mat



bagaimana bagaimana surga

kuinjak

sedang batinku muh



bagaimana bagaimana lagi

tanpa ampunanMu

sedang mulutku mal



ch anam, Sidoarjo 2 Maret 2011




HANYA ORANG-ORANG BODOH YANG PERCAYA KEPADA TUHAN
oleh Ch Anam Ipe pada 03 Maret 2011 jam 20:44

Hanya orang orang bodoh yang percaya kepada Tuhan. Mereka yang pintar, berputar-putar, memanjangkan pikiran sepanjang-panjangnya, sehingga terpelanting dan terjerembab dalam kusutnya benang pikiran. Tak ada yang memuji kebodohan, selain Tuhan. Orang bodoh hanyalah manusia yang sederhana, apa adanya. Bukan mereka tak sekolah, tetapi mereka belajar banyak-banyak untuk menjadi bodoh, yaitu belajar di sekolah bodoh untuk "percaya mati" kepada Tuhan.



Kitab kebodohan terbentang lapang di dadanya orang-orang bodoh, bahkan merekapun tak tahu tentang masa, apa nanti dan mengapa kemarin. Orang bodoh hanya tahu hidup apa adanya sekarang. Baik, buruk, bagi orang bodoh sama-sama kebisuan, tidak menandakan apa-apa, karena baginya hanya Tuhan yang dipercaya. Karena Tuhan memenuhi rasa hatinya, maka mereka tak terlibat perdebatan orang-orang pintar, tentang benar dan salah, yang mereka tahu hanya bahwa Tuhan itulah segala-galanya.



Sekolah bodoh jauh lebih mahal dan jauh lebih sulit daripada sekolah untuk pintar. Untuk menjadi pintar orang belajar dengan sokongan orang banyak, pujian dan sanjungan, bahkan pemberian gelar-gelar kepintaran yang banyak dan macam-macam, mengagumkan. Sedangkan di sekolah bodoh, orang harus menjadi asing, tidak diterima, apa lagi dihargai. Sekali lagi hanya Tuhan yang mendampingi mereka siang malam, sedang orang banyak menyebutnya penyakit. Perangi kebodohan, jauhi sejauh-jauhnya, dan wajibkan semua orang menjadi pintar.



Orang bodoh itu punya ketakutan yang bukan karena ancaman, takut yang sebenarnya takut, karena mereka tidak tahu, tidak mengerti, tidak faham, tidak bisa menerima kepintaran. Jadilah mereka orang-orang yang selalu melarikan diri kepada perlindungan Tuhan terhadap segala ancaman karena kebodohan mereka. Sedangkan orang-orang pintar punya banyak cara untuk dijadikan alat penolong hidupnya.Mungkin sebab inlah orang-orang pintar hanya percaya kepada Tuhan sebagai simbol kerifan hidup saja, bukan tumpuan hidup.



Orang bodoh punya tabiat lemah, tak berdaya, orang lain menyebutnya tak berguna. Ketika orang bodoh sakit, mereka tidak mengerti obat, bahwa itu adalah zat kimia yang mengandung penyembuhan terhadap penyakit. Mereka menelan pil manjur atau bahkan pil super manjur dengan minta ampun kepada Tuhan seraya barharap kesembuhan dari Tuhan, bukan dari obat yang diminumnya. Ketika orang bodoh bekerja dan mendapatkan upah, mereka tidak mengerti arti uang sebagaimana orang-orang pintar yang menyebut uang sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Sekalipun orang bodoh ini diupah 10 juta untuk kebutuhan istri dan 2 anak misalnya, mereka tetap meminta kecukupan hidup kepada Tuhan, karena mereka tidak tahu kalau uang sebanyak itu sudah sangat cukup, sebagaimana yang diketahui oleh orang-orang pintar seperti kita-kita. Bahkan ketika uangnya diminta orang, merekapun tidak keberatan, apalagi menyimpannya sembunyi-sembunyi, karena memang mereka tidak tahu kalu uang adalah barang ajaib yang harganya sama dengan darah.



Belajar menjadi bodoh seperti itu menjadi kuwajiban bodoh orang-orang pintar untuk bisa percaya mati kepada Tuhan. Sekurang-kurangnya, makin kita menuntut solusi hidup untuk menjalani hidup berhamba kepada Tuhan, kebodohan adalah gelar penghabisan, puncaknya kemanusiaan yang menjadikan kita benar-benar manusia. Tapi siapa berani menjadi bodoh dengan kemampuan kepintaran yang yang sudah diasah sejak lama, yang berarti akan melawan kepintarannya sendiri, dan bahkan akan menjadi perlawanan terhadap kepintarannya orang banyak. sanggupkah hidup terkucilkan, menjadi asing, dan menjadi orang yang aneh.



Betapa tidak, kebodohan menjadikan kita seperti masuk ke dunia lain yang tidak kita ketahui segala sesuatunya. Hidupnya orang bodoh selalu bersandar kepada kasih sayang dan pertolongan Tuhan semata, sambil tak memperdulikan bahwa Tuhan yang dijadikan gantungan hidup itu adalah sesuatu yang tidak kelihatan keberadaannya. Tentu ini adalah sebuah biaya yang mahal unuk menjadi orang bodoh.



Kalau ada kesempatan untuk berubah haluan, setiap saat tentu menjadi hamba Tuhan yang percaya mati kepadaNya menjadi pilihan. Tetapi sayangnya kepintaran ini tidak berarti apa-apa selain pertolongan Tuhan sendiri yang diharapkan, sebagaimana orang-orang bodoh percaya mati kepada Tuhan.


matahari tidak menerangi kenyataan
pengetahuan tidak menerangkan kesejatian
kekuasaan tidak mewujudkan kebenaran
kearifan hanya berarti pandai menyimpan kata hati
dengan kepura-puraan


*Elista Arum apa ygkn trjadi... :jika hidup hnya dlm kepura2an, demi tuk kbahagiaan org lain...dan dilakukn dg ikhlas tuk mengharap ridho-NYA semata...
Suka

*Gubug Mbah Sanusi :

Untuk urusan pura-pura kita nyanyikan saja lagu "Dunia ini Panggung Sandiwara" semoga akting kita sampai ketemu pada yang asli alias bukan pura-pura terus.
· Suka

Selasa, 15 Februari 2011

ZIAROH MAKOM ULAMA' MBAH YAI SANUSI

Atas Berkat dan Rohmat Alloh Ta'alla, pada malam ini 12 Robi'ul Awal 1432H atau 15 Pebruari 2011M, disini di lokasi Mbah Kyai Achmad Sanusi, Sekaru-Kauman-Kabuh-Jombang.
Berduyun-duyun ratusan bahkan ribuan masyarakat sekitar Kabuh sampai dengan regional Jawa Timur, peziaroh datang kelokasi Makom. Malam ini adalah Haul Beliau Mbah Yai Sanusi.



Setelah acara pembacaan doa Hulhu 100 000 kali, yang di pimpin oleh Bapak Kholifah. Barulah para peziaroh menuju ke lokasi Makom. Bila orang berziaroh ke Makom para Waliuyulloh, kita harus menyadari diri kita itu diibaratkan seperti batrai yang siap diisi oleh daya, atau di cas.Dengan menyadari kita seperti wadah gelas kosong yang siap diisi oleh segelas air barokah kehidupan oleh daya ketaqwaan Beliau Sang Wali.


Bila seseorang yang sedang berziaroh memiliki nilai ketaqwaan yang lebih tinggi dari yang diziarohi, maka makam orang yang diziarohi akan mendapat syafaat dari ketaqwaan
orang yang datang.
Makanya peninggalan yang paling berharga adalah meninggalkan seorang anak yang mau mendoakan orang tuanya, itulah kenikmatan Rohmat yang selalu kita dambakan.
Semoga kita bisa beruntung dengan peninggalan anak yang sholeh dan mengulang tahuni hari meninggal kita.

Jumat, 14 Januari 2011

PERSATUAN BEKERJA dalam KEBAIKAN

Kebersamaan sangat berperan dalam membentuk tujuan baik, dilingkup tempat bekerja tak luput
dari semangat persatuan. Dengan panduan Bapak pimpinan kita harus siap mengikuti petunjuknya.
termasuk tempat kami SMA ISLAM SIMONGAGROK.




SELAMAT BERJUANG REKAN REKAN SEMOGA KITA SUKSES BERSAMA SULURUH SISWA.